1. Kesalahan Penulisan (tipo)
Tipo atau kesalahan penulisan merupakan salah satu kesalahan yang sering terjadi pada penulisan dokumen. Kesalahan ini merupakan kesalahan penulisan yang tidak disengaja sehingga mengubah arti dari kata yang dituliskan.
2. Kesalahan Penggunaan Kata Baku
Kesalahan penggunaan kata baku merupakan kesalahan penulisan kata yang tidak ditulis sesuai dengan kata yang terdapat pada Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI). Contohnya adalah penggunaan kata "ijin" yang seharusnya ditulis "izin".
3. Kesalahan Penulisan Tanda Baca
Kesalahan tanda baca yang dideteksi oleh sistem ini bukan merupakan kesalahan penggunaannya, melainkan kesalahan penulisannya. Misalnya penulisan tanda baca titik yang tidak diikuti spasi sebelum kata selanjutnya (Contoh: "digunakan.Selanjutnya"). Tanda baca yang akan dideteksi kesalahan penulisannya pada sistem ini adalah tanda baca titik, koma, titik koma, titik dua, tanda tanya, tanda seru, tanda kurung, tanda kurung siku, dan tanda garis miring. Untuk rinciannya adalah sebagai berikut:
a. Titik
Dalam penulisan dokumen baku, kesalahan-kesalahan penulisan tanda baca titik yang sering terjadi antara lain:
- Setelah titik tidak terdapat spasi
- Setelah titik huruf selanjutnya tidak kapital
- Setelah titik diikuti dengan kata konjungsi atau kata penghubung
- Sebelum titik terdapat spasi
b. Koma
Dalam penulisan dokumen baku, kesalahan-kesalahan penulisan tanda baca koma yang sering terjadi antara lain:
- Setelah koma tidak terdapat spasi
- Sebelum koma terdapat spasi
c. Titik Koma
Dalam penulisan dokumen baku, kesalahan-kesalahan penulisan tanda baca titik yang sering terjadi antara lain:
- Setelah titik koma tidak terdapat spasi
- Sebelum titik koma terdapat spasi
d. Titik Dua
Dalam penulisan dokumen baku, kesalahan-kesalahan penulisan tanda baca titik dua yang sering terjadi antara lain:
- Setelah titik dua tidak terdapat spasi
- Sebelum titik dua terdapat spasi
e. Tanda Tanya
Dalam penulisan dokumen baku, kesalahan-kesalahan penulisan tanda tanya yang sering terjadi antara lain:
- Setelah tanda tanya tidak terdapat spasi
- Sebelum tanda tanya terdapat spasi
f. Tanda Seru
Dalam penulisan dokumen baku, kesalahan-kesalahan penulisan tanda seru yang sering terjadi antara lain:
- Setelah tanda seru tidak terdapat spasi
- Sebelum tanda seru terdapat spasi
g. Tanda Kurung
Dalam penulisan dokumen baku, kesalahan-kesalahan penulisan tanda kurung yang sering terjadi antara lain:
- Sebelum kurung buka tidak terdapat spasi
- Setelah kurung buka terdapat spasi
- Sebelum kurung tutup terdapat spasi
- Setelah kurung tutup tidak terdapat spasi
h. Tanda Kurung Siku
Dalam penulisan dokumen baku, kesalahan-kesalahan penulisan tanda kurung siku yang sering terjadi antara lain:
- Setelah kurung siku buka terdapat spasi
- Sebelum kurung siku tutup terdapat spasi
i. Garis Miring
Dalam penulisan dokumen baku, kesalahan-kesalahan penulisan garis miring yang sering terjadi antara lain:
- Sebelum garis miring terdapat spasi
- Setelah garis miring terdapat spasi
4. Kesalahan Penggunaan "di" dan "ke" di Awal Kata
Kesalahan penggunaan kata "di" dan "ke" di awal kata juga menjadi salah satu kesalahan yang masih sering terjadi pada penulisan dokumen. Menurut PUEBI, penggunaan kata "di" dan "ke" dapat sebagai kata depan dan dapat sebagai awalan.
a. Kata "di" dan "ke" sebagai kata depan
Kata "di" dan "ke" sebagai kata depan merupakan kata "di" dan "ke" yang biasanya diikuti oleh kata benda atau kata ganti benda. Untuk penulisannya, kata "di" dan "ke" sebagai kata depan ditulis terpisah dari kata yang mengikutinya (harus diikuti spasi sebelum menuliskan kata selanjutnya).
b. Kata "di" dan "ke" sebagai awalan
Kata "di" dan "ke" sebagai awalan merupakan kata "di" dan "ke" yang diikuti dengan kata kerja atau kata yang bukan merupakan keterangan tempat. Untuk penulisannya, kata "di" dan "ke" sebagai awalan ditulis serangkai dengan kata yang mengikutinya.